Prypiat ialah satu buah kota agung di daerah terasing di Ukraina Utara, yakni daerah perumahan para pekerja kawasan nuklir Chernobyl. Kawasan ini mati sejak terjadinya bencana nuklir Chernobyl yg menelan nyaris 50.000 jiwa. Sesudah kejadian, ruang ini praktis seperti satu buah museum, jadi sektor dari peristiwa Soviet. Bangunan apartement, kolam renang, hunian sakit, & tidak sedikit bangunan lainnya hancur. & seluruh mengisi yg terdapat dalam bangunan tersebut dibiarkan ada di dalamnya, seperti arsip, Televisi, mainan anak-anak, barang bernilai, baju & lain-lain seluruhnya seperti rata rata milik keluarga-keluarga terhadap biasanya.
Masyarakat cuma boleh membawa dokumen mutlak, buku & baju yg tak terkontaminasi oleh nuklir. Tetapi sejak abad 21, tak lagi ada barang bernilai yg tertinggal, bahkan lokasi duduk dikamar kecilpun diboyong oleh para penjarah, tidak sedikit dari bangunan yg isinya dirampok dari th ke thn. Bangunan yg tak lagi terawat, dgn atap yg bocor, & sektor dalam bangunan yg tergenang air di masa hujan, makin menciptakan kota tersebut memang jadi kota mati. Kita dapat menyaksikan pohon yg tumbuh di atap
Masyarakat cuma boleh membawa dokumen mutlak, buku & baju yg tak terkontaminasi oleh nuklir. Tetapi sejak abad 21, tak lagi ada barang bernilai yg tertinggal, bahkan lokasi duduk dikamar kecilpun diboyong oleh para penjarah, tidak sedikit dari bangunan yg isinya dirampok dari th ke thn. Bangunan yg tak lagi terawat, dgn atap yg bocor, & sektor dalam bangunan yg tergenang air di masa hujan, makin menciptakan kota tersebut memang jadi kota mati. Kita dapat menyaksikan pohon yg tumbuh di atap
2. Kolmanskop
Kolmanskop merupakan satu buah kota mati di selatan Namibia, sekian banyak km dari pelabuhan Luderitz. Di thn 1908 Luderitz mengalami demam berlian, beberapa orang setelah itu menuju ke padang pasir Namib utk memperoleh ketajiran dgn gampang. Dalam dua thn terciptalah satu buah kota yg megah komplit bersama segala prasarananya seperti kasino, sekolah, hunian sakit, serta bersama bangunan lokasi tinggal yg eksklusif yg berdiri di lahan yg dulunya tandus & yakni padang pasir. Namun sesudah perang dunia perdana, menjual beli berlian jadi macet, ini yakni permulaan berakhirnya semuanya.
Sepanjang thn 1950 kota sejak mulai ditinggalkan, pasir mulai sejak meminta kembali apa yg jadi miliknya. Papan metal yg kokoh roboh, kebun yg menawan & jalanan yg rapi dikubur di bawah pasir, jendela & pintu bergeretak terhadap tiap-tiap engselnya, kaca-kaca jendela terpecah membelalak seperti menunjukan kehancuran kepada hamparan pasir yg menjulang.
Suatu kota mati baru sudah dilahirkan, hingga sekarang tetap terlihat sepasang banguna yg berdiri, serta terdapat bangunan seperti satu buah teater tetap dalam keadaan yg amat sangat baik, & sisanya, rumah-rumah tersebut hancur digerus pasir & jadi jajaran rumah-rumah hantu yg menakutkan.
Suatu kota mati baru sudah dilahirkan, hingga sekarang tetap terlihat sepasang banguna yg berdiri, serta terdapat bangunan seperti satu buah teater tetap dalam keadaan yg amat sangat baik, & sisanya, rumah-rumah tersebut hancur digerus pasir & jadi jajaran rumah-rumah hantu yg menakutkan.
3. Sanz Hill
Di Sebelah Utara Taiwan, terdapat suatu kampung yg futuristic, terhadap awalnya dibangun yang merupakan satu buah ruangan peristirahatan yg mewah bagi kaum tajir. Sesudah berlangsung tidak sedikit kecelakaan kerja yg fatal sampai jumlahnya pekerja yg tewas terhadap periode pembangunannya, hasilnya proyek tersebut dihentikan.
Sesudah mengalami kesusahan dana & kesusahan para pekerja yg ingin mengerjakan proyek tersebut hasilnya pembangunan resort tersebut memang lah dihentikan di tengah jalan. Desas-desus seterusnya bermunculan, tidak sedikit yg bilang kawasan kampung tersebut jadi area tinggal para hantu dari mereka yg telah wafat.
4. Craco
Craco terletak di daerah Basilicata & propinsi Matera kurang lebih 25 mil dari teluk Taranto. Kota pertengahan ini memiliki tempat yg khas bersama dipenuhi bukit yg berombak-ombak & hamparan pertanian gandum juga tanaman pertanian yang lain. Ditahun 1060 diwaktu kepemilikan lahan Craco dipunyai oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico, Pertalian yg berlangsung lama bersama gereja mengambil pengaruh yg tidak sedikit terhadap seluruhnya warga. Di th 1891 komune warga Craco lebih dari 2000 orang, saat itu mereka tidak sedikit dilanda permasalahan sosial & kemiskinan yg tidak sedikit menciptakan mereka putus asa, antara thn 1892 & 1922 lebih kurang 1300 orang pindah ke Amerika Utara. Keadaan pertanian yg tidak baik ditambah bersama bencana alam gempa bumi, tanah longsor juga peperangan inilah yg menyebabkan mereka bermigrasi massal.
Antara th 1959 & 1972 Craco kembali diguncang gempa & tanah longsor. Di thn 1963 sisa masyarakat lebih kurang 1300 orang hasilnya dipindahkan ke sebuah lembah dekat Craco Peschiera, & hingga kini Craco yg ori masihlah tertinggal dalam kondisi hancur & menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.
Antara th 1959 & 1972 Craco kembali diguncang gempa & tanah longsor. Di thn 1963 sisa masyarakat lebih kurang 1300 orang hasilnya dipindahkan ke sebuah lembah dekat Craco Peschiera, & hingga kini Craco yg ori masihlah tertinggal dalam kondisi hancur & menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.
5. Oradour Sul Glane
Perkampungan mungil Oradour Sul Glane di Perancis menunjukan suatu keadaan kondisi yg teramat mengerikan. Tatkala perang dunia ke II, 642 warga dibantai oleh tentara Jerman sbg wujud pembalasan pada perlakuan Perancis saat itu. Jerman yg dikala itu sebenarnya berniat menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane namun hasilnya mereka menyerang perkampungan mungil tersebut terhadap tanggal 10 Juni 1944. menurut kesaksian beberapa orang yg selamat, warga cowok dimasukan kedalam suatu gudang & tentara jerman menembaki kaki mereka maka hasilnya mereka mati dengan cara pelan-pelan. Perempuan & anak-anak yg dimasukan ke dalam gereja, hasilnya seluruh mati tertembak saat mereka mengusahakan ke luar dari dalam gereja. Kampung tersebut memang lah dihancurkan tentara Jerman ketika itu. & hingga waktu ini reruntuhan kampung tersebut tetap berdiri & jadi saksi betapa kejamnya sejarah yg berlangsung dikala itu.






No comments:
Post a Comment